BERGEJOLAK DENGAN HATI
Terkadang
aku selalu menggerutu dengan hatiku sendiri, Apa sih salahku? Apasih salah
perasaanku? Aku tak pernah bermain tentang perasaan siapapun, tapi berkali-kali
diberi harapan lalu dikecewakan, Aku bahkan membatasi diri dari yang namanya
pergaulan, iya perasaan itu muncul ketika ada seseorang datang dengan membawa
sejuta keyakinan.
Ketika
rasa penasarannya sudah terbayar tuntas lantas dia menghilang, seperti bertamu
mengetuk pintu mengucap salam dengan sopan, kusuguhkan kopi lantas dia meminta
hati, kuberinya hati lalu dia pergi tanpa berpamitan.
Seperti
pemilik rumah yang kebingungan, kenapa tamu itu menghilang? Begitupun juga
hatiku yang kebingungan mencari semua jawaban, hanya terdiam tidak bisa merasakan
apa-apa, tidak bisa berbuat apa-apa, karena telah menyuguhkan hati untuk
sembarang orang.
Tanpa
sepatah kata yang terucap, dia pergi menghilang seolah tak terjadi apa-apa,
perasaannya pun dilupakan begitu saja, harapan yang ia bangun dengan mudah
dihapuskan seperti menulis sebuah nama di bibir pasir pantai lalu terhempas
deburan ombak jejaknya lenyap tak terdeteksi, hilangnya menyisakan tanda tanya?
Apakah suatu saat dia akan kembali atau hanya cukup sampai disini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar